Penyebab Ekor Murai Batu Menjadi Lebih Pendek Setelah Mabung dan Solusinya



Hal yang menjadi daya tarik Murai Batu di kalangan penghobi yaitu selain kemampuan berkicaunya yang handal, adalah keindahan bentuk tubuh yang terlihat sangat proporsional. Tentunya keindahan bentuk tubuh ini tidak terlepas dari ciri fisik yang dimilikinya, salah satunya adalah bentuk ekor yang menjuntai indah memanjang. Meskipun begitu, keindahan pada ekor Murai Batu dengan ukuran yang lebih panjang dari burung kicauan pada umumnya itu tidak luput dari permasalahan yang sering dialami para penghobi, yaitu ekor Murai Batu berukuran menjadi lebih pendek dari sebelumnya. Hal itu seringkali terjadi pasca Murai Batu mengalami masa mabung.

Memang masa mabung merupakan masa peralihan Murai Batu anakan menuju Murai Batu dewasa. Artinya, di masa ini, sekitar dalam kurun waktu 1-2 bulan lamanya, Murai Batu akan banyak mengalami perubahan, salah satunya dari bulu-bulu lama yang akan mulai rontok untuk digantikan bulu-bulu baru yang akan tumbuh lebih sempurna. Namun permasalahannya, terkadang pada bulu Ekor Murai Batu tidak jarang setelah masa mabung berakhir, ukuran bulu ekor yang tumbuh justru lebih pendek dari sebelum Murai Batu itu mengalami mabung. Nah, pertanyaannya, mengapa hal itu bisa terjadi, apa penyebabnya?

Berdasarkan informasi yang penulis peroleh, baik dari artikel yang membahas permasalahan ini, serta pengalaman dari penghobi Murai Batu, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab ekor Murai Batu menjadi lebih pendek setelah melewati masa mabung, mari kita simak :


  • Murai Batu mengalami stres di masa mabungnya

    Apabila Murai Batu mengalami stres di masa mabung maka tentu akan menghambat proses mabung tersebut. stres di sini bisa saja terjadi, apabila di masa mabungnya Murai Batu banyak mendapat gangguan dari luar, baik dari keramaian orang-orang sekitar atau gangguan dari binatang-binatang lainnya yang menimbulkan rasa takut pada Murai Batu. Oleh karena itu solusinya, ketika di masa mabung alangkah baiknya jauhkan Murai Batu dari tempat-tempat keramaian, letakkan Murai Batu ditempat yang tenang dan nyaman, atau kalau perlu tempatkan pada kandang soliter dan berikan full kerodong pada sangkarnya.

  • Kekurangan asupan gizi

    Asupan gizi juga sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan ekor Murai Batu di masa mabung. di masa mabung, Murai Batu membutuhkan banyak asupan nutrisi yang baik, apabila kebutuhan gizi yang diperlukan tidak terpenuhi maka akan menghambat proses metabolisme dan pertumbuhan bulu Murai Batu, terutama pada bulu ekornya, karena merupakan aliran asupan gizi terakhir pada pakan yang dicernanya. Untuk itu berikan asupan nutrisi yang terbaik di masa mabung, misalnya tambahan ekstra fooding seperti kecoa dan kroto, plus obat vitamin.

  • Waktu penjemuran yang salah

    Jangan lakukan penjemuran Murai Batu pada siang hari di mana kondisi teriknya sinar matahari memancarkan cahaya panasnya. Hal itu bisa mengikis zat lilin pada tubuh Murai Batu. Jika zat lilin yang terkandung pada ekor Murai batu yang rontok saat proses mabung menjadi keras, maka akan menghentikan rangsangan bulu ekor baru yang akan tumbuh, sehingga pertumbuhan bulu ekor terhenti. Memang penjemuran Murai Batu di masa mabung sangat baik, tetapi tetap perhatikan waktu dan suasananya, waktu terbaik penjemuran antara jam 8 sampai jam 10 pagi.

  • Bulu ekor dicabut paksa

    Ada sebagian penghobi mencabut bulu ekor Murai Batu yang rontoknya tidak sempurna saat proses mabung. Maksudnya, masih ada sisa bagian dari bulu ekor yang tidak tercabut utuh sendirinya. Padahal mencabut bulu ekor secara paksa bisa menimbulkan banyak resiko, seperti bulu ekor tumbuh menjadi lebih pendek dan tidak lagi lurus memanjang. Fatalnya, mencabut bulu ekor memancing keluarnya bercak darah pada bagian ekor yang dicabut, jika darah yang ditimbulkannya tidak hilang tetapi membeku atau kering, maka hal itu bisa menutup pada ruang/saluran bulu ekor pengganti yang akan tumbuh. Dengan demikian, jangan pernah mencabut bulu ekor Murai Batu di masa mabungnya, jika pun ada sisa bagian bulu ekor yang tidak rontok sempurna, biarkan saja, karena nanti sisa bulu ekor itu akan tumbuh sempurna, memanjang kembali.

  • di masa mabung sudah dipancing bertarung

    Ketika menjalani masa mabung Murai Batu memerlukan energi yang besar untuk bisa melewati proses mabung dengan sempurna. Oleh karenanya, di masa ini Murai Batu tidak disarankan bertemu dengan burung kicauan lainnya yang dapat mengundang birahi bertarungnya naik. Apalagi di masa ini burung Murai Batu sangat sensitif over birahi, yang bisa membuat Murai Batu kehilangan banyak energi untuk melampiaskan nafsu bertarungnya. Murai Batu akan banyak ngeply ekor, lompat sana lompat sini, alhasil, energi yang seharusnya bisa digunakan untuk memaksimalkan pertumbuhan bulu-bulu yang tadinya bisa sempurna, menjadi tertunda akibat sokongan energi untuk mendorong pertumbuhan telah berkurang.

Itulah para pembaca sekalian, beberapa penyebab yang mengakibatkan pertumbuhan bulu ekor Murai Batu menjadi lebih pendek pasca menjalani mabung. Semoga para pembaca, bisa mengambil pelajaran dari artikel ini, untuk bisa diterapkan pada Murai Batu peliharaannya supaya kejadian-kejadian seperti ini bisa diantisipasi agar tidak menimpa burung Murai Batu kesayangan anda. Terima kasih.
  • Penyebab Ekor Murai Batu Menjadi Lebih Pendek Setelah Mabung dan Solusinya
  • Unknown
  • Jumat, 09 Mei 2014
  • Tidak ada komentar:
 

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Blogger news